Love My Journey




Setelah sebelumnya aku masak rawon ayam dan gagal, akhirnya kali ini bisa masak yang "benar", alhamdulillah. Rasa kuahnya segar karena ada wangi daun jeruk. Dikasih taburan daun bawang, irisan telur, tauge, sambal terasi... Sedappp.

Bagi sebagian orang mungkin masak rawon itu biasa, bagi sebagian orang juga merasa aneh karena tidak tahu apa itu rawon. Tapi bagi aku yang selama hidup tinggal di Palembang, dibesarkan oleh keluarga keturunan Jawa ini pencapaian yang luar biasa. Gimana nggak? Cari kluwek itu susah sekali saudara-saudara. Orang sini mah nggak tahu kluwek itu apa. Setelah googling dan nunjukin foto barulah mereka bilang itu namanya "kepayang" yang selama ini sering kulihat dan kukira itu jengkol. Hahaha. Belum lagi di resepnya pakai tauge pendek, tapi di sini nggak ada jadi aku pakai tauge biasa. Kalo metahan anakku ga mau makan, jd harus dicelor dulu. 

Ini aku masak 1x untuk buka puasa dan sahur. Dan karena nggak ada yang jual telur asin, aku ganti dengan telur rebus. Not bad laaah. Eeeeh.. Itu pakai sambal terasi yah. Pas banget ada sisa sahur kemarin. Kurang apalagi kira-kira? Nasi! Hahaha.

Rawon

Bahan :

½kg Daging Sapi (pilih yg ada lemaknya)
1½liter air untuk merebus
2batang serai, memarkan
2lembar daun jeruk
½ruas Lengkuas, memarkan
2batang daun bawang, iris tipis
Garam dan gula secukupnya

Bumbu halus:
6siung bawang merah
4siung bawang putih
5bh keluwek / kepayang
2bh cabe merah
½sdm ketumbar
3btr kemiri
2cm jahe

Bahan Pelengkap:
1ons tauge, rebus sebentar atau rendam dgn air panas
Telur asin / telur rebus
Jeruk nipis
Sambal Terasi

Cara Membuat :

# Tumis bumbu halus hingga harum. Masukkan serai, daun jeruk, dan lengkuas.
# Masukkan potongan daging, aduk hingga berubah warna. Tuang air, aduk rata, dan tutup pancinya hingga daging empuk dan bumbu meresap.
# Tambahkan gula, garam, dan irisan daun bawang. Koreksi rasa.
# Sajikan panas dengan irisan telur, sambal terasi, tauge dan jeruk.


Assalamu'alaikum..
Nanyain resep kuah kuning sama ibu, karena konon ini kesukaan bapak D. Dulu kukira pakai santan, eh ternyata nggak sama sekali. Ini isinya bisa diganti sesuka hati. Kebetulan di kulkas masih ada kepala ikan patin ya udah itu aja dulu (hari Minggu tuh malas belanja) . Bagusnya, sebelum dimasak kepala ikan dibumbui garam dan air perasan jeruk nipis supaya bau amisnya hilang. 
.
Kepala Ikan Kuah Kuning
.
Bahan :
500gr kepala ikan
7siung bawang merah
4siung bawang putih
1cm jahe
3cm kunyit
5bh kemiri
Cabe sesuai selera (aku cuma pakai 2)
3bh serai, memarkan
2lembar daun jeruk
3lembar daun salam
1bh tomat, iris
Air secukupnya
Minyak untuk menumis
Garam & gula secukupnya
.
Cara membuat :
# Bersihkan kepala ikan, beri air perasan jeruk nipis dan sedikit garam
# Blender bawang, jahe, kunyit, cabe, dan kemiri sampai halus
# Panaskan minyak, tumis bumbu yg sudah diblender hingga harum
# Masukkan serai, tumis sebentar.
# Masukkan air, beri garam dan gula. Masak hingga mendidih, koreksi rasa
# Masukkan kepala ikan, daun jeruk & daun salam dan tomat, masak hingga matang


Assalamu'alaikum.. Ini aku tulis resep fudge brownies. Resepnya diambil dari resep ci Tintinrayner yang kusesuaikan dengan seleraku. Suka banget dengan hasilnya yang lembab dan lengket di bagian tengah tapi garing di bagian atasnya. Sebenarnya ini kali kedua aku bikin brownies dengan resep yg sama tapi hasilnya beda.  


Setelah aku merenung sambil makan eskrim, akhirnya ada beberapa kesimpulan yang bisa dirangkum.

1. Gunakan oven sendiri atau minimal oven yang sudah dikenal sebelumnya. Soalnya panas tiap oven itu beda ya. Di ovenku harus dinaikkan suhunya 20dercel dari yang tertulis di resep. Percobaan pertama aku bikinnya di rumah mbak wini, dipanggang dgn suhu 190° 20menit pertama, pindah ke 160° 10 menit dan hasilnya bagian atas shiny tapi dalamnya basah dan lengket sampai sulit dipotong karena terlalu lembut. Percobaan kedua 180° 20menit, selanjutnya 160° 15menit. Hasilnya bagian atas nggak shiny, dalamnya agak basah tp nggak banyak.

2. Aku pakai dcc (dark cooking chocolate) merk colatta, susu bubuk dancow, coklat bubuk van houten. Tapi percobaan pertama lebih pekat rasa coklatnya, setelah kuingat-ingat rupanya di percobaan pertama aku pakai campuran coklat windmolen (yg ada gambar noni belanda) dan van houten. Lalu dcc dilelehkan langsung di panci, bukan di-tim seperti percobaan kedua.

3. Supaya dapat hasil bagian atas yg shiny, gula harus benar-benar larut dengan adonan telur dan nantinya dipanggang dgn suhu tinggi. Makanya gulanya harus diblender dulu.


(bagian atas nggak terlalu shiny)

4. Di resep tertulis fudge brownies tapi hasilnya agak crumble (beremah). Setelah menelusuri web & blog masak LN ternyata itu karena penggunaan terigu protein rendah. Kalau mau hasilnya tidak beremah bisa pakai terigu protein sedang.

5. Menggunakan topping kacang/chocochip, harus dibalur dengan tepung sebelum ditabur ke atas adonan supaya tidak tenggelam. Kemarin aku buat videonya, tapi terhapus 😅 cara paling mudah : masukkan topping ke ayakan, tuang tepung sedikit lalu ayak sampai terigu habis. Langsung deh tercampur rata.


6. Boleh cek dengan tester sebelum brownies dikeluarkan dari oven. Menurutku hasil yang paling pas untuk fudge brownies adalah ketika ada sedikit adonan yg menempel (lengket) di tester. Kalau tester penuh dgn adonan lengket itu tanda harus dipanggang lagi, sedangkan kalau tester keluar bersih (tidak ada yg menempel) itu tandanya brownies sudah terlalu kering.

7. Terakhir, harus tunggu benar-benar dingin sebelum dipotong. Soalnya bagian atas brownies saat baru dikeluarkan dari oven itu lembut banget dan bagian dalam brownies masih agak basah. DCC di dalam brownies membuat kue tersebut akan mengeras dengan sendirinya jika sudah dingin. 




Fudge Brownies

Bahan :
2butir telur
150gr gula pasir diblender (aku 145gr)
100gr tepung terigu protein rendah
20gr susu bubuk
20gr coklat bubuk
10gr tepung maizena
120gr dark cooking chocolate, cincang
100gr butter / margarin

Cara Membuat :
# Lelehkan butter dan dcc. Sisihkan
# Ayak tepung terigu, coklat bubuk, susu bubuk, dan tepung maizena. Sisihkan
# Oles loyang 20x20 atau loyang brownies ukuran 25x12 dengan margarin, beri alas baking paper, oles lagi dgn margarin
# Panaskan oven dgn suhu 180°
# Kocok telur dan gula dengan mixer (atau bisa juga dgn whisk) sampai gula larut dan adonan mengental
# Tuang ayakan tepung, aduk balik dengan menggunakan spatula
# Tuang lelehan butter sedikit demi sedikit, aduk balik hingga tercampur rata
# Tuang ke loyang, taburi toping. Panggang dgn suhu 180° selama 20menit, turunkan menjadi 160° lalu panggang lagi selama 15menit.
# Angkat, biarkan dingin di dalam loyang




Assalamu'alaikum.. Kapan hari beli tofu udang di hy******* karena harganya murah (5ribu, sementara di pasar dijual 7ribu). Sudah ngebayangin mau bikin tumis pokcoy. Eh ternyata di pasar nggak ada, jadi diganti dengan caisim. Ini aku masak caisim cuma direbus berapa detik dengan air mendidih baru terakhir disiram kuah. Beli caisimnya kebanyakan sih. Sisanya jadi lalapan dicocol sambal terasi.

Di resep kutulis bawang putih yang sudah dihaluskan ya, dikira-kira aja itu butuh berapa siung, soalnya aku nyetok bawang merah dan bawang putih halus, biar kalo masak nggak repot lagi. jadi takarannya sendok teh yaaa

Tumis Caisim Tofu

Bahan :
5bh sayur caisim
2bungkus tofu udang
1butir telur, kocok lepas
6bh udang kecil, kupas
1sdt bawang putih halus
2bh cabe rawit (aku skip)
1sdt minyak wijen
1/2sdt kecap asin
Air secukupnya
1sdm tepung maizena (larutkan dgn sedikit air) 
Garam, gula secukupnya

Cara Membuat :
* Potong tofu ukuran sedang, celupkan ke dalam telur lalu goreng hingga keemasan. Angkat, tiriskan. * Panaskan air di dalam panci hingga mendidih, masukkan caisim yang sudah dibersihkan. Diamkan 20detik. Angkat, tiriskan.
* Panaskan minyak, tumis bawang putih dan cabe hingga harum. Masukkan air, udang, minyak wijen, kecap asin, gula dan garam. Aduk rata.
* Tuang larutan maizena, aduk hingga agak mengental. Koreksi rasa.
* Tata caisim dan tofu di atas piring, tuang kuah udang. Sajikan.


(mangkuknya ada "merk", tapi pas masak nggak dipakai kok :D)


Assalammu'alaikum warahmatullah wabarakatuh
Berapa hari ini diracuni mama adam yang rajin selalu, kapan pun dimanapun kerjanya bebikinan Resepnya juga ngintip di IGnya DapurMamaAkhdan dan kusalin di sini. Ini aku bikin setengah kilo, cukup untuk 5 mangkuk versi munjung, dan dikomplain sama yang nyicip karena nggak ada cabe, kurang sedap katanya.. Trus tekwannya kurang asin. Hahaha.

Setelah sekian lama menikah, baru kali ini aku masak tekwan sendiri. Biasanya terima beres aja nih. Soalnya Alhamdulillah punya ibu dan mama yang masih sehat dan rajin tiap ada acara maunya semua dibuat sendiri,anti-beli-beli-club lah pokoknya. Karena secara teori aku udah khatam, saatnya nyobain praktek. Jujur, sebenarnya rada malas sih masak begini, soalnya takut banyak yang komplain nggak enak. Tapi alhamdulillah ludesss.

Kunci dari pembuatan tekwan yang kenyal adalah penggunaan putih telur dan proses pengadukan. Kalau bikin tekwan itu diaduknya jangan seperti bikin roti (aduk-gilas seperti mencuci). Wah bisa keras jadinya. Jadi aduk seperlunya aja tanpa ditekan, sampai tercampur rata.
. 
Tekwan
.
Bahan :
500gr daging ikan giling
250gr sagu tani
100ml air es
1sdt bawang putih halus
2sdt garam halus
1sdt penyedap (aku pakai kaldu jamur) 
2bh putih telur
.
Cara Membuat :
* Panaskan air di dalam panci hingga mendidih
* Campur daging ikan dengan air es, aduk rata lalu masukkan bahan-bahan lainnya uleni hingga kalis dan bisa dibentuk
* Ambil sedikit-sedikit adonan dengan cara dicubit satu-satu cemplungkan ke dalam air mendidih.
* Bila sudah mengapung tandanya tekwan sudah masak
* Tiriskan
.
Bumbu Kuah :
1sdm bawang putih halus
10siung bawang merah (aku nggak pakai)
1sdt merica bubuk
Sedikit kayu manis (aku nggak pakai)
100gr Udang yang sudah dihaluskan (aku pakai udang kering, digiling)
Garam dan penyedap sesuai selera
Daun bawang dan seledri secukupnya
.
Pelengkap :
1bungkus jamur kuping (rendam, bersihkan)
1bungkus sedap malam (aku nggak pakai)
Cabe rawit giling
Bawang goreng untuk taburan
.
Cara membuat :
* Panaskan air di dalam panci hingga mendidih
* Haluskan semua bumbu lalu tumis, kemudian tuang ke dalam panci. Aduk, koreksi rasa.




Dapat pesan dari abang, hari ini minta dibikinin cake taro (mungkin supaya ibunya nggak jajan melulu, hahaha).


Resepnya dari resep bolu jadul yang aku modifikasi tepungnya dan diganti dengan bubuk taro. Tapi hasilnya kayak kemanisan (aku emang lebih suka cake yang nggak terlalu manis) tapi sebagian yang nyicip bilang oke oke aja. Kepikiran mau nyobain bikin cake pakai ubi ungu. Tapi tiap ke pasar nggak pernah ketemu, Mau nyari sampai ke pasar satelit tapi lagi nggak enak badan, harus jaga kesehatan karena Rabu mau pergi lagi. sepertinya kita belum berjodoh ya.

Kemarin ada yang tanya beli bubuk taro dimana? Ini aku beli di tbk (toko bahan kue) ada yang sudah di-pack sachetan. Setahuku di sini tbk cuma ada 2 yang lengkap.. ini yang di arah Taba Jemekeh.

Ada juga yg bilang, orang Palembang bikin cake terus, nggak bikin kue khas Palembang? Nah. Aku orangnya nggak rajin ✌️kue basah macamnya Lapis Legit dll itu bikinnya berlapis-lapis. Jadi tuang sedikit, dipanggang, keluarin, tuang lagi, panggang lagi.. Gitu terus sampai adonannya habis. Terus kalo bikin kan berarti jadi 1 loyang, sementara di rumah anak dan suami juga nggak suka makanan yang terlalu manis, tetangga kanan kiri diabetes.. Jadi nggak bakal habis. Kan mubazir yaaa. Cukuplah bikin saat lebaran aja.


Simple Taro Cake
By @hennyyarica

Bahan :
4butir telur utuh
120gr gula pasir
75gr butter + margarin (50:50), lelehkan
1sdt emulsifier (aku pakai SP)
90gr tepung terigu protein rendah
10gr bubuk taro
20gr susu bubuk
1/2sdt baking powder
1sdt vanilla essence

Cara Membuat :
* Panaskan oven, oles loyang 20x20 dgn margarin beri alas kertas roti (aku oles carlo)
* Kocok gula, telur dan SP sampai mengembang pucat
* Ayak terigu, susu, baking powder dan bubuk taro jadi 1. Masukkan ke dalam adonan kocokan telur, beri vanilla essence (aduk balik)
* Masukkan butter cair, aduk balik hingga rata.
* Tuang ke dalam loyang, panggang sampai matang dgn suhu 170° selama 30menit.
* Angkat, keluarkan dari loyang, dinginkan.

Resep frosting :
150gr gula halus (diayak)
5sdm air
# Aduk gula dan air hingga tercampur dan licin. Frosting siap digunakan


Assalammu'alaikum..tahun udah ganti, sampai lupa kalau blog ini juga sudah lama nggak diupdate lagi. Ini pancake nya dibuat bulan November. Dari awal diupload ke instagram udah mau dimasukin ke blog juga sih, tapi semenjak anak gadis tambah gede maka bertambah juga penggemar komputer garis keras (you know what i mean :(  ) 

Awalnya kepengen bikin pancake lagi karena seperti biasa, request si Abang yang sekarang makin picky. Tiap hari harus ditanyain mau makan apa, pagi mau sarapan apa, sore mau camilan apa. Kadang dalam 1 hari dia bilang bosan makan ikan, nggak mau makan ayam. Sarapan bosan makan donat, bolu kukus, roti goreng, pisang goreng. Minta dibikinin camilan tapi nggak mau pempek, nggak mau bakwan. Nah loh, emaknya harus mikir keras dan kalo udah gitu biasanya pilihanku jatuh pada.....Telur orak arik dan kecap manis. (dan ini belum pernah ditolak, Hahaha)

Barusan dengar radio..ada lagunya Maudy Ayunda, yang jadi salah satu OST. Perahu Kertas berjudul Tahu Diri. Film ini keluar di tahun 2012. Saya sendiri sudah baca novelnya entah dari tahun berapa dan ini juga salah satu novel saya yang juga dibaca oleh Pak Suami (Selain Tetralogi Laskar Pelangi). Dari sekian banyak soundtracknya, menurut saya ini yang paling berkesan dan dalem banget maknanya. Dikisahkan dalam lagu ini setelah Kugy sekian lama mencoba melupakan Keenan mereka berdua bertemu kembali, dan sama-sama memiliki pasangan. Namanya rasa suka masih membekas, Kugy dan Keenan jadi galau antara pengen dekat tapi ini pacar mau dikemanain :( (Aduh rasanya ini geregetan, rasanya di hati kayak ada batu segede bogem yang pengen dikeluarin tapi nggak bisa saat liat doi sama orang lain, huhuhu) Nah trus mereka sadar tuh nggak bisa sama-sama. Jadi mereka memutuskan untuk saling menjauh (Kesal kan, udah nyoba lupain..udah punya pacar baru ganteng, keren, pinter, lucu, rambut keriting eh si Keenan nongol dengan status in relationship pulak! Iya kalo doi cuek,,lah ini masih ngedekatin Kugy lagi. Baper kan jadinya! Ngulang deh ngelupain dari awal lagi, sakitnya tuh di sini *nunjuk hati* dikira ngehapus kenangan seseorang kayak tinggal tekan tombol delete kali yak. hiks)
Untunglah...syukur Alhamdulillah banget filmnya happy ending sesuai novelnya. Jadi emak Dhanan merembes air matanya cuma di bagian ini doang. hahahaha

Balik lagi ke pancake. Setelah adonan sudah siap kok udah merasa agak aneh karena adonannya nggak kental. Dan benar deh, jadinya tipis..nggak fluffy seperti biasa, tapi rasanya enak sih. Jadi kalau lebih suka pancake tipis boleh di coba.

BUTTERMILK PANCAKE 

(resep dari blog mbak nina  - untuk 8 porsi) 
Bahan : 
165gr tepung terigu serbaguna 
2sdm gula pasir 
1/2sdt garam 
2sdt baking powder 
250ml buttermilk (susu + 2sdm air jeruk nipis) 
1butir telur, kocok lepas 
1sdm butter lelehkan 
1sdm minyak 

Cara Membuat : 
* Untuk buttermilk, hangatkan susu di dalam panci hingga pinggirannya sedikit berbuih, beri 2sdm air jeruk nipis, aduk-aduk, diamkan selama 15 menit. 
* Dalam suatu wadah, campur tepung terigu, gula pasir, garam dan baking powder. 
* Buat lubang di tengahnya dan tuang buttermilk. Aduk rata menggunakan whisk. 
* Tambahkan telur, aduk rata hingga halus dan tidak menggumpal. 
* Masukkan butter leleh dan minyak. Aduk rata dan diamkan kurang lebih 15 menit. 
* Panaskan wajan anti lengket, tuang 1 sendok sayur adonan dan ratakan. Kecilkan api dan biarkan adonan hingga berlubang-lubang baru dibalik. 
* Angkat, tuang simple sirup atau madu. Hidangkan

Aslinya saya bukan pecinta makanan pedas. Dulu sejak kecil hingga masih kuliah saya anti banget makan makanan pedas soalnya dilarang sama dokter kulit karena menyebabkan jerawat. Dan dulu memang jerawat saya parah banget! Jadi sebisa mungkin saya hindari. Setelah menikah, 3 tahun pertama masih menolak, padahal suami saya tipe orang yang kalau makan nggak pakai sambal atau rasanya nggak pedas itu nggak enak. Saya masih ngeyel aja beli sambal masak yang udah jadi.

Nah, awalnya saya mulai suka sambal itu ketika kenal dengan sambal Bu Rudy, itu tahun 2013 kalau nggak salah. Nggak perlu dijelasin lah ya pasti udah tahu semua karena ini sambal terkenal dari Surabaya. Waktu itu adik saya yang punya, saya cuma cicip sedikit dan dibawain sebotol. Ingat banget deh waktu itu bulan puasa, sama suami makan pakai sambal itu sampai nambah berkali-kali, padahal pedas loh..tapi ketagihan.

Sejak saat itu saya penasaran gimana caranya membuat sambal bawang. Cari-cari resep di google tapi nggak ada yang rasanya mirip. Jadi saya putus asa, dan mogok makan sambal lagi. Sampai akhirnya pertengahan bulan September kemarin saya makan di sebuah rumah makan ayam goreng, lalu jatuh cinta dengan sambalnya. Sampai setiap hari beli cuma karena pengen makan sambal itu (kan nggak mungkin saya minta beli sambalnya aja, hahaha). Kemudian awal bulan Oktober 2017 saya memantapkan hati untuk membeli cobek batu.

Cobek sudah siap, saya pun mencari-cari resep sambal lagi. Kebetulan grup kompakers Palembang juga ada sharing resep sambal ganja. Awalnya kaget sih, ini sambal pakai ganja? Eh ternyata bukan, meskipun khas Aceh tapi nggak pakai ganja ya teman-teman. Tapi memang efeknya bikin ketagihan makan. Pokoknya nggak cocok disantap sama orang yang lagi mau diet. Hahaha. Padahal sambal ganja ini sudah lama seliweran di Facebook dan Instagram loh, tapi saya baru mau coba sekarang.

Ini bahan-bahannya, untuk jumlah cabai disesuaikan saja ya, soalnya saya kan kurang tahan makan yang terlalu pedas, jadi asal pedas sedikit cukuplah.

Belimbing wuluh, daun jeruk dan batang serai diiris tipis-tipis. Bawang merah dan cabai juga dipotong-potong supaya mudah diulek (ini khusus buat saya yang baru belajar ngulek sambal). Sedikit tips nih, supaya sambalnya tidak berbau langu, sebelum diulek baiknya direndam dengan air panas dispenser atau digoreng sebentar.

Semua bahan kecuali udang diulek kasar.

Nah, begini kira-kira hasilnya setelah semua bahan diulek, diberi minyak goreng panas lalu diberi garam dan gula. Rasanya sedaaaaaapppp. Silahkan dicoba :) 


Resep Sambal Ganja Aceh (Asam Udeung) 

Bahan: 
200gr udang segar (kupas kulitnya) 
3bh belimbing wuluh 
 8bhcabe merah, 
2bh cabe rawit (sesuai selera) 
1 batang serai (ambil putihnya, iris tipis) 
2 lembar daun jeruk (buang batang daunnya, iris tipis) 
3 butir bawang merah 
 2sdm minyak panas 
 Secukupnya garam dan gula pasir 

 Cara membuat: 
1. Goreng/sangrai udang sampai matang, angkat, sisihkan. 
2. Ulek kasar cabe rawit, bawang merah dan belimbing wuluh , masukkan udang, ulek lagi sampai udang agak hancur, masukkan potongan serai dan daun jeruk, aduk rata, bumbui garam dan gula, aduk rata kembali. 
3. Panaskan minyak goreng sampai benar - benar panas, siramkan keatas sambal, aduk sampai rata, sajikan segera. 


Note : Dari sebuah blog yang penulisnya adalah orang Aceh asli aku liat resepnya agak beda, udang kecil bukan digoreng, tapi dimasak di wajan dengan sedikit air dan garam. Untuk belimbing wuluh dibuang bijinya karena bisa bikin pahit dan lebih enak dikasih perasan jeruk nipis tanpa disiram minyak panas (setelah dicoba rasanya nggak ada beda, mungkin karena biji belimbingnya cuma kubuang sedikit, susah loh kalau mau dibuang semua)


Mango Sticky Rice atau Khao Niao Mamuang adalah makanan pencuci mulut (dessert) khas Thailand. Bahan dasarnya adalah beras ketan dengan saus santan yang direbus bersama daun pandan. Beras ketan nya sendiri juga direndam sebentar dengan saus santan dan menghasilkan rasa yang gurih dan legit. Begitu pula sausnya yang berpadu dengan asam-manis mangga. Benar-benar perpaduan yang mantap!

Saya sendiri kepengen makan mango sticky rice ini sejak hamil anak kedua (2015-2016) tapi karena di Lubuklinggau pada saat itu tidak ada yang jual jadi tidak kesampaian (satu lagi ngidam nya saya kepingin makan Dendeng batokok khas Merangin-Jambi). Eh..siapa bilang kalau ibu hamil ngidamnya harus dipenuhi, kalau tidak bayi nya ngences. Wallahu a'lam bishawab..Buktinya anak saya nggak! Jadi lama banget yaa saya nungguin mango sticky rice ini, dari masih hamil - anak lahir - digundulin - rambutnya tumbuh lebat barulah kesampaian. Padahal tidak ada yang sulit dalam membuat ini (kecuali karena buah mangga munculnya musiman) tapi setelah dipikir-pikir yang selama ini menahan saya untuk membuat sendiri adalah karena beras ketan tersebut harus direndam lama terlebih dahulu/semalaman. Nah saya sering lupa beli beras ketannya..makanya diundur terus. Udah ah kelamaan ceritanya, yuk disimak resepnya :

Mango Sticky Rice 
Resep dari Monic Simply Kitchen 
 Untuk 3 - 4 porsi 

 Bahan : 

· 250 gr beras ketan, cuci bersih kemudian rendam minimal 3 jam atau semalaman
· 100 ml santan kental instan 
· 400 ml air 
· 1 lembar daun pandan, simpulkan 
· 3 sdm gula pasir + 1 sdm untuk sausnya 
· 1 sdt garam 
· 1 sdm tepung maizena, larutkan dengan 2 sdm air (saya 1 1/2 sdm tepung jadi lebih kental) 
· wijen sangrai secukupnya untuk taburan 
· buah mangga secukupnya 

 Cara membuat : 

1. Kukus ketan sampai setengah matang, kurang lebih 15 menit.
2. Campur santan, air, daun pandan, gula pasir, dan garam. Aduk rata. Masak hingga mendidih sambil diaduk. Cicipi rasanya dan jika kurang manis bisa ditambahkan gula pasir. 
3. Pindahkan ketan yang sudah dikukus ke dalam mangkuk ukuran sedang, tuangkan 150 ml larutan santan tadi. Aduk hingga rata. 
4. Kukus kembali sampai matang, kurang lebih 20 menit. Angkat dan dinginkan. 
5. Saus: didihkan kembali larutan santan, tambahkan 1 sdm gula dan larutan maizena. Masak hingga saus mengental sambil diaduk. 
6. Cicipi rasanya, angkat dan dinginkan. 

 Penyajian : Ambil ketan secukupnya, bisa dicetak dengan mangkuk, beri potongan buah mangga, tuangkan saus santan secukupnya kemudian sajikan.


Saya sendiri merendam beras ketan sekitar 4 jam dan hasilnya menurut saya tidak terlalu lembut..rasanya seperti nasi rumah makan padang (gimana ya ngejelasinnya?) Entah karena ini kurang lama dikukus atau kurang banyak air rendaman santannya. Sepertinya harus coba lagi versi direndam semalaman. Untuk sausnya sendiri rasanya pas, tidak terlalu manis jadi tidak bikin eneg. Oh iya, santan nya saya menggunakan santan SUN kara (yang bentuknya segitiga) 60ml ditambah 1 bungkus santan bubuk Sasa dan air seperti dalam resep. Bukan karena mau coba-coba mengutak-atik resep yaaa.. tapi karena memang ini yang ada di dapur.

Di sebagian resep ada yang menambahkan bubuk vanilla ke dalam adonan saus. Saya sendiri tidak mencobanya karena menurut saya ini kan sudah pakai daun pandan, kalau ditambah vanilla nanti wangi pandan tidak tercium lagi.

Selamat mencoba.


Assalammu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh..

Minggu kemarin saya merasa produktif banget..semangat lagi menggebu-gebu buat bikin kue dan motret. Badan ini rasanya seperti dikasih dopping, nggak capek sama sekali, Alhamdulillah.

Heran nya, biarpun semangat tapi nggak tau apa yang mau dibikin, apa yang mau difoto, hahaha. Jadinya saya bolak balik ngecek tema @Uploadkompakan untuk hari Senin. Capek ngeliatin handphone terus malah ketiduran. Pagi besoknya (hari ini) cek ulang ternyata tema nya pudding. Pas banget anak bujang memang sudah berapa hari yang lalu merengek minta dibuatkan. Pas pula lagi ada stok mangga (musim mangga tlah tiba, yeay!) Langsung deh dieksekusi. Saya lupa resep ini dapat dari mana, ada screenshotnya di galeri handphone. Sayangnya saya bikin puding dingin ini saat sedang hujan..jadi rasanya kurang pas suasananya. Memang beberapa hari ini hujan melulu.



Puding Mangga Saus Vla

(5buah cetakan kecil)

Bahan:

- 250 gr mangga manis
- 500 ml susu cair
- 1/2 sachet agar-agar bubuk tanpa warna
- 75 gr gula pasir, 

Bahan saus vla:

- 500 ml susu cair
- 100 gr gula pasir
- 1 1/2 sdm maizena, dilarutkan dengan 2 sendok makan susu cair
- 1/4 sdt vanili bubuk  

Cara membuat:

* Siapkan cetakan puding, basahi permukaan loyang dengan air (supaya nanti puding mudah dikeluarkan dari cetakan). Sisihkan.

* Siapkan buah mangga, kupas dan potong menjadi ukuran kecil. blender hingga halus. Saring bubur mangga  dan buang seratnya. Sisihkan.
* Ambil sekitar 100 ml susu cair tuangkan di mangkuk kecil, masukkan agar-agar bubuk, aduk hingga agar-agar larut dengan baik. Sisihkan.  
* Tuang sisa susu cair dan larutan agar-agar ke dalam panci. Masukkan gula pasir masak dengan api sedang sambil diaduk hingga mulai mengeluarkan gelembung kecil tanda mendidih.  Tuangkan bubur mangga, aduk dan masak dengan api kecil hingga mendidih, segera matikan api. 
* Tuangkan larutan ke dalam cetakan dan biarkan hingga dingin.  
* Untuk Vla, masukkan semua bahan saus, masak dengan api kecil sambil diaduk-aduk hingga saus mendidih dan mengental. Matikan api, dan biarkan saus hingga dingin.


Saya melihat galeri instagram salah satu teman (bukan teman sih tepatnya, dia nggak kenal saya..saya cuma tahu namanya dan karena satu komunitas) isinya banyak sekali behind the scene foto-fotonya. Yang membuat saya tertarik, beliau beberapa kali memasukkan blocker saat memotret (sementara saya sama sekali belum pernah coba blocking cahaya) Tertarik, saya pun ikut mencoba.


Kira-kira seperti itulah setting yang saya buat. Sedangkan hasilnya seperti di bawah ini :


Data Exif 1/60 f/5 ISO 320

Tangannya minta dibantuin sama Pak Suami (untung aja mau, padahal biasanya nggak mau bantuin :D ) Saus vla yang agak kental ini jadi keuntungan buat saya, sebab tidak langsung jatuh ketika mau dituang ke puding mangga. Dibandingkan foto motion yang sebelumnya menurut saya yang ini lumayan (ya iyalah sausnya nggantung) meski masih harus belajar lagi.

Older Posts Home

ABOUT AUTHOR

My photo
Hennyyarica
Work-At-Home-Mom. Still learn baking and photography (especially for food). I'm using Canon EOS 50D and Fujifilm XA3
View my complete profile
HTML Hit Counter Page Rank

FOLLOW US ON INSTAGRAM

@hennyyarica

Blog Archive

Labels

52WFPP (1) Behind The Scene (2) Blogger Lubuklinggau (1) Blogger Palembang (3) Book Review (2) Brownies (1) Cafe Palembang (1) Cake (3) Cheesecake (1) Coklat (1) Cupcake (1) Daging (1) Daily (2) DIY (1) Donat (2) Food Blogger Lubuklinggau (1) Food Blogger Palembang (3) Food Photography (28) Foodblogger (2) Foodies (2) Giveaway (3) Ice Cream (1) Ikan (3) Kue Kering (1) Kukis (1) Makanan Khas Palembang (1) Mie (1) Mini Cake (1) Minuman (1) Oatmeal (2) Pancake (1) Panggang (1) Pie (1) Puding (3) Resep (21) Resep Sambal (1) Restoran Lubuklinggau (1) Restoran Palembang (1) Review (22) Roti (4) Sarapan (4) Sayuran (2) Snack (2) Still Life (1) Tekwan (1) Tofu (1) Tumisan (1) Tutorial Food Photography (4) Udang (1) Uploadkompakan (1) Vintage Photo (1)

Followers

Advertisement

Protected by Copyscapekumpulan-emak-blogger

Copyright © 2016 Love My Journey. Created by OddThemes & Free Wordpress Themes 2018